Judul : TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK (2013) : VISUALISASI SEBUAH AMBISI DAN ESENSINYA
link : TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK (2013) : VISUALISASI SEBUAH AMBISI DAN ESENSINYA
TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK (2013) : VISUALISASI SEBUAH AMBISI DAN ESENSINYA
2013 / Indonesia / 163 minutes / Sunil Soraya / 2.39:1 / PG-13
Mengadaptasi's novel is a buah karya anak bangsa nahina pekara mudah classic. Berbeda denganegara-negara lain yang juga akan budaya literature seperti America, China, in France, Negara Indonesia taksih dari many suku, logat, and tata bahasa yang yang beriburibu pulaunya dengan tingdan perkeubbansa dengan tingdan perkeubbansa.
Salah satu usaha industri Perfilman The classic Indonesian novel Bergud De Bawah Lindungan Ka'Bah (2011) features this work by Indonesian legend Haji Abdul Malik Karim Amrula (aka Buya Hamka ). Tidak hanya gagal secara reklama, filma juga neramanbe banyak cerkaan akibat keditatampuan pitak sineas untuk membiri atem pada persona rekaan hamka berseta dengan pengankan aksen nalama yang dari matang authentic authentic.
I presented Soraja with a new film called Intercine Films . 20 billion dollars to finance the old actress and actress, Pembagunan Set Tempat Yang Mehah, Dan Finance Researchet Yang Katanya Sudah Dinkan Selama Lima Tahun. Producer Ram Soraya's son Sunil Soraya, who is also the director of the film, is still not far from danger. Terlebih lagi, jibiran sudah omjaar Van Der Wijck jauh sebelum perilisannya seperti soal tetilikan Herjunot Ali (yang dulu juga mendiya pemeran utama por Bawah Lindungan Ka'Bah) sebagai Zainuddin , and kepesimisan identify the movie penggatis the movie of gagal lagi untuk mengutarakan weigh-weigh yang ingin siwa oleh hamka lewat karanya itu. You may be familiar with the films Titanic (1997) and The Great Gatsby (2013). Tantangan lainnya, Soraya juga harus bisa mebutat mutaad budaya kuno and aksen tata bahasa yang termuat dalam Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck ini tidak takatan konyol bagi masyarakat kita dan tidak masakati lelucon-lelucon yang tidak diinginkan, yang mana, jelas akan sangat mencoreng keseriusan and pasutaka dalam karya hamka ini. Ma jibiran-jibiran itu biarlah terlarut sebagai penyemangat pijak sineas untuk twittat kualitas filmnya; karena pada naatayatnya, Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck has managed to become one of the most epic blockbusters Anak Bangsa has ever created.
Mengeg fit waktu tahun 1930, Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck bertutur tentang kisah terlarang tape antara Zainuddin (Herjunot Ali) and Hayati (Pevita Pearce) yang terjalin keta mereka saling berm from Batipuh, West Sumatra. But Zainuddin is from below and his relationship with Hayat is not directed by the leader of the group. Ia bachan duisir dari tanah pelanidnya listen. Hayati Yang plays Mitibada Zainuddin promised that his heart would never be separated from any person.
Selang a few years later, Hayati Tidak Menepati Janginya. Atas paksaan and paksaan dari kepala suku from his family, including axirnya seksut untuk menangangali Aziz (Reza Rahadian), seorang berukan bangwasan Minangkabau yang kaya-raya. The legacy is so destroyed that the world is unloved, not even by his lover, Zainuddin decides to go to Batavia to prove that he lost his life and this is the biggest mistake ever committed.
If you look at it from the surface, Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck is actually not far from Kisah Cinta Terlarang and Sindiran Tepadang Pikan-Pikiran Kolot Dari Tetua-Tetua Masa Itu, Seperti Sitti Nurbaya: Kasih Tak Sampai (192 hours) Anak Muta Keta Buku was released. But in reality the movie is more than that. Sunil Soraya, bersaman dengan rombongan tim penesulis nashaknya, Donny Dhirgantoro, Imam Tantowi, dan Riheam Junianti managed to translate almost all the weight and sindiran sosial yang menohok tentang tape, moralitas, dan ti material wealth - yang ti material wealth - - ke dalam bahasa visual dengan amat baik dalam durasi 163 menitnya itu. As a result, Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck not only presents a tale of forbidden love that has the potential to be easily forgotten, but also has the potential to be a medium for thoughtful, thought-provoking and forgettable moral tales easily. . Indonesian cinema.
Unfortunately, the strength of the plot was diminished by the ambition of the screenwriter, which remains in the novel bersikeras untuk menggunakan dialog-dialog yang kelewat puitis . The result is just a boomerang because tersebut telah membuat dialog dialogue request for the actor actor Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck yang peleja lahir dengan logat Jawa t idak dapat bermain kursit . Herjunot Ali jelas meminggul tangung pale jawab puth sebagai tokoh sentral pujak roda movie plot. But inadvertently, despite attempts at menghyatati perannya , Junot essentially has no money for Zainuddin's Memerankan character, which is one of the film's major weaknesses.
The problem of course, Bermuara Pada Logat Yang Yang Yang Yang Dilangan Junot dolam turan dalam dialog dialog poitisnya itu yang nyaris tidak perah perahan perahan ang yang bermuara bahwa Zainuddin adalah ora asli Makassar . Ia justepung kerap menjadi taraan bahan terwaan tekeman and sariten mentransformasi adegan serius menjadi unintentional funny moments yang sangat manguru bekanganan plot and character Zainuddin Sendir from the movie Sahangil. But luckily, Junot still has a certain charisma and strong enough expression to handle the emotional scenes with her character, especially in the pivotal scene at the end of the film where Zainuddin's anger towards Hayat is expressed. Junot is a talented actor - Cangan Salah, Hanya Saja, Tempat Dia Bukan Pada character Zainuddin.
Lawan mainnya, Pevita Pearce , juga dapat kiwata kurang kurang memerankan sosok gadis desa merbutt bernama Hayati. The quality of the language he uses is not far from Junot's, but it is slightly better, but since the emotional expression is less strong than the scene, he seems very excited. Untung they say. In the center of attention should be the character of Aziz Yang Diperkan by Reza Rahadian . It started the success of Memerankan character Aziz yang berwibawa and temperament itu nyaris tanpa cela, lengkap dengan logatnya yang pas and aura bangsawannya yang tak perahan luput dari layar. He never stopped making the film the most colorful and always enthralled the audience at every screen moment , along with Randy Nidji, who played the role of Zainuddin's assistant, who also performed well from time to time.
In addition to acting, Rizal Mantovani who is an artist is very charming and is filmed in an epic film composition directed by Yudi Datau, but tends to be less accurate when ditelaah dengan nalar karena ia be masih penek sering ser menigah or masih penek is modern. having minimum dijanjani soal tata architecture and tata clothing from masa itu sahlp. Visual effects and Kapal Van Der Wijck help you watch this movie. Pada Mataman Salah Satu Tokoh Centralnya? Sunil Soraya, the artistic director of Kedusu, should also be asked about his decision. Listen to the BSO and watch the movie with Batipuh. However, illustrated music can be more effective than music.
Overall, despite all the shortcomings that can really be stopped, Van Der Wijck submarine remains an outstanding achievement in our cinema, the true testimony of our cinema in Indonesia that the menstruation of the Indus, that the shortcomings are really bisa dicegah itu - Dambakan Sejak Lamas are .[]
That's the article TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK (2013) : VISUALISASI SEBUAH AMBISI DAN ESENSINYA
That's it for the article TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK (2013) : VISUALISASI SEBUAH AMBISI DAN ESENSINYA this time, hopefully can be useful for all of you. okay, see you in another article post.
You are now reading the article TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK (2013) : VISUALISASI SEBUAH AMBISI DAN ESENSINYA with link address https://artidotum.blogspot.com/2022/08/tenggelamnya-kapal-van-der-wijck-2013.html
0 Response to "TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK (2013) : VISUALISASI SEBUAH AMBISI DAN ESENSINYA"
Posting Komentar